Kritik media terhadap penegakan hukum di Indonesia memang tidak bisa diabaikan begitu saja. Dalam tinjauan investigasi yang dilakukan, banyak pakar hukum menyoroti berbagai masalah yang terjadi dalam sistem hukum kita.
Menurut Profesor Hukum dari Universitas Indonesia, Dr. Hadi Subhan, “Kritik media terhadap penegakan hukum sangat penting untuk memastikan bahwa keadilan benar-benar ditegakkan di Indonesia. Tanpa tekanan dari media, seringkali kasus-kasus korupsi dan pelanggaran hukum lainnya tidak akan terbongkar.”
Salah satu kritik yang sering dilontarkan oleh media adalah lambannya proses penegakan hukum di Indonesia. Menurut data yang dihimpun oleh Lembaga Kajian Hukum Indonesia, rata-rata sebuah kasus kriminal di Indonesia membutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk diselesaikan. Hal ini tentu saja menyulitkan korban dan memberikan peluang bagi pelaku kejahatan untuk lolos dari jeratan hukum.
Selain itu, kritik media juga menyoroti adanya ketimpangan dalam penegakan hukum di Indonesia. Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, mengatakan bahwa “kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia seringkali tidak ditangani dengan serius oleh aparat penegak hukum.” Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan dalam memperbaiki sistem hukum di Indonesia.
Namun, tidak semua kritik media terhadap penegakan hukum di Indonesia bersifat negatif. Beberapa pakar hukum juga menilai bahwa kritik tersebut dapat menjadi pendorong untuk melakukan reformasi dalam sistem hukum kita. Menurut Pengamat Hukum dari Universitas Gadjah Mada, Dr. Sri Soejatmi, “Kritik media dapat menjadi dorongan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam penegakan hukum di Indonesia.”
Dengan demikian, kritik media terhadap penegakan hukum di Indonesia seharusnya dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk melakukan perbaikan. Dengan adanya tekanan dari media, diharapkan sistem hukum di Indonesia dapat menjadi lebih efektif dan efisien dalam memberikan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.