Pelaku kejahatan, siapa mereka dan apa motivasinya? Pertanyaan ini seringkali muncul ketika kita mendengar tentang tindak kriminal yang terjadi di sekitar kita. Pelaku kejahatan bisa berasal dari berbagai latar belakang dan motivasi yang berbeda-beda.
Menurut data yang dikumpulkan oleh Kepolisian Republik Indonesia, pelaku kejahatan seringkali adalah orang-orang yang memiliki riwayat kriminal sebelumnya. Mereka seringkali terlibat dalam aktivitas ilegal karena faktor ekonomi, seperti kemiskinan atau kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Seorang ahli kriminologi, Prof. Dr. Soerjanto Soekanto, mengatakan bahwa motivasi pelaku kejahatan dapat bermacam-macam, mulai dari faktor ekonomi hingga faktor psikologis. “Ada yang melakukan kejahatan karena tekanan ekonomi, ada pula yang karena faktor lingkungan atau pergaulan yang buruk,” ujarnya.
Namun, tidak semua pelaku kejahatan memiliki motivasi yang sama. Ada juga yang melakukan tindak kriminal karena faktor psikologis, seperti gangguan kejiwaan atau trauma masa lalu. Menurut Dr. Rika Nurfitriani, seorang psikolog klinis, faktor-faktor seperti ini juga dapat mempengaruhi perilaku seseorang dalam melakukan kejahatan.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Universitas Indonesia, ditemukan bahwa pelaku kejahatan seringkali memiliki pola pikir yang terdistorsi dan kurangnya empati terhadap korban. Hal ini membuat mereka mudah untuk melakukan tindakan kriminal tanpa merasa bersalah.
Jadi, siapa sebenarnya pelaku kejahatan dan apa motivasinya? Tidak ada jawaban yang pasti, karena setiap individu memiliki latar belakang dan motivasi yang berbeda-beda. Namun, dengan pemahaman yang lebih dalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kriminal, kita dapat lebih waspada dan mencegah terjadinya tindak kejahatan di sekitar kita.